"lo kok ngga pulang ke sby nad?"
"gue kok ngga pernah liat lo di telfon orangtua lo?"
"lo emang orangnya ngga deket ama keluarga lo ya?"
"pasti lo dari dulu orangnya ga betah dirumah ya?"
Kalau udah kayak gitu,cuma bisa jawab "iya" tanpa ngejelasin apapun :)
Aku hanya bisa bersyukur masih dikasih jalan kehidupan seperti yang aku jalanin sekarang, seenggaknya aku tau orangtua ku dan keluarga ku siapa, hidup berkecukupan, masih bisa makan enak, bisa sosialisasi dan punya temen banyak. Masih banyak kok orang-orang diluar sana yang enggak bahagia sama hidupnya yang bahkan enggak tau keluarganya siapa. Pasti juga banyak orang-orang di luar sana yang pengen ada option "custom" di hidupnya.
Tapi kita enggak bisa minta jalan hidup yang kita mau sesuka hati kita, setiap jalan hidup yang kita jalanin sekarang pasti udah di atur dan punya maksud sendiri. Kalau kita ngalamin "hujan" di hidup yang kita jalanin sekarang, kita enggak boleh putus asa karena kita harus percaya kalau selalu ada pelangi sehabis hujan. Selalu ada kebahagiaan sehabis kesedihan, selalu ada hikmah dibalik cobaan yang kita alami.
Kebahagiaan terbesar versiku adalah keluarga. Pelangi yang aku maksud adalah keluarga, ntar juga aku bakal dikasih keluarga yang bener-bener utuh, mungkin enggak sekarang tapi entar. Kalau aku udah besar, aku bisa bikin keluarga ku sendiri. Gak masalah kalau sekarang aku harus ngejalanin semuanya sendiri tanpa bimbingan papa, Gak apa-apa kalau sekarang aku harus survive sendirian. Kalau aku enggak ngelewatin ini mungkin aku gak pernah bisa cepet dewasa dan mandiri. Aku juga harus bisa buktiin ke orang-orang kalau nggak semua anak broken home itu broken, anak broken home juga bisa baik-baik kok taat agama bahkan sukses.
Saat aku memilih untuk menanamkan mind-set "Pasti ada pelangi sehabis hujan", setiap masalah yang aku hadapin jadi terasa lebih ringan. Aku selalu bisa mencari alternatif, berpikir positif, dan berkata "yaudah,mungkin udah jalannya kayak gini"
Allah pasti punya maksud tersendiri untuk setiap masalah yang kita alami. Kita sebagai manusia hanya bisa bersyukur, berusaha dan tetap percaya kalau rencana Allah pasti jauh lebih baik dari rencana kita.
Maka dari itu setiap aku punya masalah seberat apapun, aku enggak pernah cerita ke siapapun karena cuma Allah tempat aku mengadu.
Aku selalu berpikir kalau setiap orang pasti punya masalahnya masing-masing.
Apa kita tega bagi masalah kita ke orang lain? seberapa yakin kita kalau masalah kita lebih berat dari orang tersebut sampai kita mau bagi masalah kita? Kalau masalah orang yang kita ceritain lebih berat, gimana?
Regards,
nadfarin
Regards,
nadfarin
No comments:
Post a Comment